Sabtu, 23 Oktober 2010

Ketika Aku (Ingin) Menangis

Suasana hatiku sedang tidak enak.
Aku tidak tahu harus menangis atau bagaimana.

Sedih bercampur kesal.
Entah apa yang terjadi denganku.
Mungkin hanya sementara saja.
Semakin aku tahan, semakin tidak tahan aku untuk menahan kelenjar air mata ini.

Aku memang bukan salah satu orang yang ada di hidupmu.
Aku juga tidak menyuruhmu untuk memilih aku atau temanmu.
Karena aku tahu, teman adalah keluarga kedua bagimu.
Seperti yang pernah kamu katakan padaku.
Aku mengerti.
Aku tidak menyalahkanmu sayang.
Tapi tolong.

Ajaklah aku ketika bersama temanmu.
Dan cobalah untuk sebentar saja berbasa-basi denganku.
Itu setidaknya menyenangkan hatiku.

Malukah?
Entahlah, cuma Allah dan kamu yang tahu sayang.

Dan sesaat kemudian aku pecah dengan air mata ini.


Maaf jika aku terlalu kekanak-kanakan dan terlalu membesar-besarkan.
Aku cuma wanita kebanyakan yang mungkin terlalu sensitif.

3 komentar:

thesignbro mengatakan...

makmakmak.....merasa berdosa den dang

Lia mengatakan...

ahahhaahhahaha..soksok mah kamu -_-

Anonim mengatakan...

numpang tenaar bang (baca:lia)